Minggu, 29 November 2009

Beberapa Fakta Penting Mengenai Kalsium


Kalsium adalah mineral yang paling banyak diperlukan oleh tubuh. Kebutuhan harian kalsium adalah 800 mg untuk dewasa di atas 25 tahun dan 1.000 mg setelah usia 50 tahun. Ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi 1.200 mg kalsium per hari.

Kebutuhan kalsium anak-anak dan remaja meningkat sesuai usia:

Bayi berumur s.d. 5 bulan : 400 mg
Bayi 6 bulan s.d. 1 tahun : 600 mg
Anak usia 1 s.d. 10 tahun : 800 mg
Remaja usia 11 s.d. 24 tahun: 1.200 mg

Sekitar 99% kalsium berada pada jaringan tulang dan gigi, sisanya berada di darah dan sel-sel tubuh.

Manfaat kalsium bagi tubuh, antara lain:

1. Pembentukan dan Pemeliharaan Tulang dan Gigi. Anak-anak memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi mereka Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna dan menderita penyakit rickets. Orang dewasa membutuhkan kalsium untuk terus-menerus meremajakan sistem tulang dan giginya. Mineral di tulang dan gigi kita tergantikan 100% setiap tujuh tahun sekali.

2. Mencegah Osteoporosis. Bila tidak mendapat cukup kalsium dari makanan, tubuh akan mengambilnya dari “bank kalsium” pada persendian tangan, kaki dan tulang panjang lainnya. Kekurangan konsumsi kalsium dalam waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung dari tulang-tulang padat. Hal ini mengakibatkan tulang keropos dan mudah patah (osteoporosis). Bila seorang wanita dari umur 20 tahun setiap harinya mengkonsumsi kalsium 400 mg lebih rendah dari pada yang dibutuhkan, pada umur 55 tahun tulangnya keropos 1/3 bagiannya.

3. Penyimpanan Glikogen. Kalsium berperan dalam proses penyimpanan glikogen. Bila tidak ada kalsium, tubuh akan merasa lapar terus-menerus karena tidak dapat menyimpan glikogen.

4. Melancarkan fungsi otot, otak dan sistem syaraf. Otot, otak dan sistem syaraf membutuhkan kalsium agar dapat berfungsi optimal. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan spasme (kejang) otot dan gangguan fungsi otak dan sistem syaraf.

Terlalu banyak kalsium dapat berbahaya bagi tubuh. Tubuh tidak dapat menyerap kalsium bila tidak memiliki cukup magnesium dan fosfor. Magnesium dan fosfor mengubah bentuk kalsium sehingga dapat diserap tubuh. Kalsium dan magnesium diedarkan oleh tubuh melalui albumin dalam darah. Terlalu banyak kalsium akan membuat magnesium terdesak dari albumin sehingga tidak tersalurkan lewat darah dan tubuh akan kekurangan magnesium. Bila tidak cukup mendapat magnesium, ginjal tidak dapat memproses kalsium sehingga dapat terjadi endapan batu ginjal. Selain fosfor dan magnesium, vitamin D, zinc dan zat besi juga diperlukan dalam pengolahan kalsium dan dapat terdesak peranannya oleh kalsium yang berlebihan. Konsumsi kalsium, magnesium, fosfor, vitamin D, zinc dan zat besi harus berimbang agar tubuh tetap sehat.

Minum berlebihan dan olahraga berat dapat membuang banyak kalsium dan magnesium dari tubuh. Tambahkan konsumsi kalsium setelah bekerja dan berolah raga berat. Jangan minum berlebihan.

Suplemen kalsium biasanya tidak dibutuhkan bila konsumsi harian Anda cukup mengandung makanan yang kaya kalsium. Berikut adalah beberapa porsi makanan dan kandungan kalsiumnya:

Susu satu cangkir (350 mg)
Segelas jus jeruk (290 mg)
Satu kerat keju (200 – 250 mg)
Sepotong pizza (230 mg)
Sekaleng sarden (185 mg)
Setangkup es krim (90 mg)
Secangkir brokoli (76)
Sepotong besar tahu/tempe (258 mg)

Sumber :
http://majalahkesehatan.com/beberapa-fakta-penting-mengenai-kalsium/
1 Februari 2008

Sumber Gambar:
http://calciumfoods.info/images/calcium+foods.jpg

Mudah Penuhi Kebutuhan Kalsium

Kalsium merupakan salah satu komponen nutrisi yang penting bagi tubuh. Terutama untuk anak dalam masa tumbuh kembang, zat gizi itu memegang peranan penting.

Menurut dokter spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Cipto Mangunkusumo, Dr. Rifan Fauzie, SpA, kalsium memiliki banyak fungsi vital dalam tubuh. Manfaat kalsium untuk membantu proses pertumbuhan tulang dan gigi, proses pembekuan darah, fungsi kerja otot, metabolisme sel, sistem persarafan dan ketahanan tubuh.

"Begitu pentingnya kalsium di dalam tubuh, maka pemenuhan kebutuhan akan kalsium adalah amat penting," ungkap Rifan pada peluncuran varian es krim baru di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sayangnya, pemenuhan kebutuhan kalsium pada anak Indonesia secara umum masih kurang. Padahal sebanyak 99% kalsium yang berada di tulang akan sangat berpengaruh terhadap kebutuhan kalsium di dalam tubuh secara keseluruhan. Jika pemenuhan asupan kalsium terganggu maka proses tumbuh kembang menjadi tidak optimal.

Rifan menjabarkan, gejala-gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan kalsium seperti gejala awal seperti lesu, lemah, berkeringat, kram otot, nyeri perut, gangguan tidur, kejang karena pembentukan tulang tidak optimal, proses pembekuan darah terganggu dan tulang keropos.

"Untuk itu perlu diupayakan peningkatan asupan kalsium melalui makanan. Sumber kalsium dapat berasal dari nabati seperti sayuran daun hijau, biji-bijian, kacang-kacangan. Sedangkan dari hewan diantaranya adalah daging, telur, susu dan produk dari susu," papar Rifan.

Kebutuhan kalsium bagi anak-anak Indonesia bervariasi sesuai dengan kebutuhannya. Semakin bertambah usianya maka kebutuhan akan kalsium semakin meningkat. Berdasarkan data kecukupan gizi rata-rata bagi anak-anak Indonesia maka setiap harinya untuk kelompok anak usia 0-6 bulan memerlukan 200 mg, 7-11 bulan 400 mg, 1-6 tahun 500 mg, 7-9 tahun 600 mg, dan 10-18 tahun 1.000 mg.

Es Krim

Kalsium dapat diperoleh dari produk susu, diantaranya didapatkan dari es krim. Dengan rasa dan bentuk yang menarik namun bergizi tinggi sehingga digemari oleh anak-anak. Namun sayangnya banyak orang yang salah persepsi terhadap es krim, lanjut Rifan.

Sering terdengar pendapat yang mengatakan kalau es krim itu tidak baik untuk kesehatan. Mitos yang mengatakan es krim itu penyebab kegemukan dan penyebab batuk pilek sangat melekat kuat pada pemikiran sebagian orang tua.

"Mitos penyebab batuk pilek itu tidak benar. Penyebab pilek dan batuk adalah karena virus dan alergen pada anak," kata Rifan

Sedangkan mitos es krim penyebab kegemukan disebabkan oleh energi dan lemak yang berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan makan yang kurang baik dan faktor keturunan. Sementara kontribusi energi dan lemak dalam es krim per takaran saji sangat kecil yaitu sekitar 10% dari total kebutuhan energi/hari dan 15% dari total kebutuhan lemak/hari.

"Namun untuk kasus alergi susu sebaiknya anak dihindari untuk mengkonsumsi es krim dan produk susu lainnya. Sedangkan alergi trehadap dingin dapat disiasati dengan mencairkan es krim sehingga tidak terlalu dingin," jelas Rifan.

Selain itu es krim juga tidak menyebabkan gigi berlubang, karena gigi berlubang disebabkan oleh fermentasi sisa karbohidrat dan gula yang tertinggal pada gigi. Dianjurkan untuk minum air putih, berkumur atau menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan berkarbohidrat yang manis seperti es krim.

Es krim berbahan dasar susu dengan kandungan kalori, protein, lemak sekaligus diperkaya protein dapat membantu pembentukan tulang dan gigi pada anak. Namun Rifan menegaskan, es krim bukanlah sumber kalsium utama. Untuk itu orang tua tetap harus mengatur pola diet anak dengan asupan gizi yang seimbang. (cr1/rin)

Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/52217/Mudah_Penuhi_Kebutuhan_Kalsium
25 Mei 2009

Diet Tinggi Kalsium Stabilkan Berat Badan

Asupan kalsium yang cukup akan mempertahankan kestabilan hasrat makan.

Lupakan olahraga berat yang menguras energi untuk menurunkan berat badan. Ada cara lain yang tak perlu membuat Anda tersiksa. Yaitu dengan melakukan diet tinggi kalsium.

Menurut para ahli kesehatan, konsumsi kalsium tinggi lebih dari cukup untuk menurunkan berat badan pada mereka yang mengalami obesitas daripada olahraga berat yang justru menyiksa tubuh.

Kalsium tinggi? Tetapi makanan berkalsium tinggi seperti susu dan produk olahannya misalnya keju, dan sebagainya justru banyak dihindari wanita karena juga tinggi lemak dan kalori.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Angelo Tremblay dari Universite Laval's Faculty of Medicine bersama timnya membuktikan manfaat diet tinggi kalsium untuk mengurangi berat badan. Tapi diet ini hanya berhasil pada mereka yang kurang mengonsumsi kalsium dalam kesehariannya.

Tim peneliti melakukan percobaan terhadap beberapa wanita yang mengalami obesitas. Sebelum penelitian dilakukan, orang-orang yang mengalami obesitas itu hanya mengonsumsi 600 miligram kalsium sehari. Jauh di bawah asupan kalsium yang disarankan setiap hari yaitu 1000 miligram sehari.

Selama 15 minggu, responden diminta mengonsumsi 1200 miligram kalsium. Dan hasilnya, responden yang rajin mengonsumsi kalsium sesuai anjuran mengalami penurunan berat badan sekitar 6 kilogram dalam 15 minggu.

“Menurut hipotesis kami, otak bias mendeteksi kekurangan kalsium di tubuh dan mencari kompensasi dengan mendorong hasrat untuk makan. Hal itulah yang menyebabkan berat badan meningkat,” kata Tremblay yang juga merupakan Kepala Canada Research Chair in Environment and Energy Balance.

“Asupan kalsium yang cukup akan mempertahankan kestabilan hasrat makan,” ujarnya.

Selain membantu mengatasi masalah berat badan, asupan kalsium yang tinggi atau sesuai anjuran bisa juga membantu mengurangi kadar kolesterol jahat di tubuh.

Produk yang berkalsium tinggi tak hanya susu atau keju, tapi banyak prosuk lainnya yang perlu dikonsumsi secara berimbang. Misalnya kacang-kacangan, avocad, dan brokoli.

Pada penelitian yang pernah dilakukan Tremblay sebelumnya, terungkap bahwa wanita yang rendah mengonsumsi kalsium lebih memiliki masalah berat badan, lingkar pinggang, bahkan tingkat kolesterol jahat di tubuh.

Penelitian lain juga membuktikan, orang yang mengurangi asupan susu atau produk olahan susu selama kurang lebih enam tahun akan mengalami peningkatan bobot tubuh dan lingkar pinggang.

Sumber :
Irma Kurniati
http://kosmo.vivanews.com/news/read/53126-diet_tinggi_kalsium_stabilkan_berat_badan
28 April 2009

Kalsium Itu Penting!

Journal of Nutrition Education and Behavior menyebutkan bahwa kaum remaja serta dewasa kurang mengkonsumsi susu sehingga sering kali mengalami kekurangan kalsium. Penelitian ini tidak hanya meneliti seputar susu saja, tapi lebih menitikberatkan pada pengkonsumsian kalsium.

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat didalam tubuh manusia. Kira-kira 99% kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu pada tulang dan gigi. 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan lunak. Tanpa kalsium yang 1% ini, otot akan mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, transmisi saraf terganggu, dan sebagainya.

Untuk memenuhi 1% kebutuhan ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yanag dimakan tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sehingga tulang dapat dikatakan sebagai cadangan kalsium tubuh. Jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama, maka tulang akan mengalami pengeroposan tulang.

Para peneliti juga menemukan bahwa laki-laki dan perempuan selama masa transisi remaja menuju dewasa awal hanya mengkonsumsi kalsium sekitar 153 miligram dan 194 miligram. Kadar konsumsi tersebut jelas jauh di bawah batas ideal konsumsi kalsium manusia yang ditetapkan World Health Organization yakni 1.300 miligram (usia 9-18 tahun), 1.000 miligram (19-50 tahun), dan 1.200 miligram (di atas 51).

Apa masalah yang bisa kita dapatkan jika kekurangan kalsium? Menurut data yang dikeluarkan WHO, kekurangan kalsium bisa menyebabkan 200 jenis penyakit. Memang untuk ukuran Indonesia, terlebih harga susu yang sangat mahal, kebutuhan akan 1.000 miligram kalsium sangat sulit untuk dipenuhi. Maka dari itu, tidak aneh apabila sebagian besar masyarakat Indonesia kekurangan kalsium.

Kekurangan kalsium jelas menjadi masalah bagi tubuh terutama tulang. Pertumbuhan tulang menurut beberapa peneliti hanya bisa terjadi sampai di usia 20 tahun. Padahal remaja seumuran itu justu berhenti mengkonsumsi susu. Di Indonesia, kebiasaan minum susu hanya terjadi pada masa bayi dan balita saja. Setelah itu, mayoritas masyarakat Indonesia tidak peduli akan pentingnya konsumsi kalsium ini.

Penyakit akibat kekurangan kalsium
Seperti yang disebutkan diatas, kekurangan kalsium bisa menyebabkan 200 jenis penyakit. Beberapa penyakit yang mungkin timbul diantaranya adalah:

Nyeri otot tulang
Kekurangan kalsium menyebabkan pergerakan yang tidak normal pada seluruh otot licin dan otot jantung, sehinga tubuh kehilangan kelincahan, pengendalian keseimbangan, gerakan dan kemampuan koordinasi. Gerakan tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium dalam tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang.

Keropos tulang/osteoporosis
Kalsium dalam tubuh berperan sebagai elemen ang memberi kekerasan pada tulang. Oleh karena itu, kalsium mampu membentuk kerangka yang mampu menanggung berat badan. Jika dalam tulang tidak terdapat endapan kalsium yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam metabolisme sel tulang, hingga volume tulang berkurang.

Kekebalan tubuh berkurang
Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Karena dengan kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.

Daya ingat berkurang
Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal syaraf. Rangsangan pada syaraf otak besar berhubungan erat dengan transmisi ion kalsium di dalam dan diluar neuron. Ketika organisme kekurangan kalsium, dendosignal syaraf juga mengalami hambatan mekanisme rangsangan dalam tubuh manusia juga mengalami kerudakan. Gejala pada anak anak mudah kaget, menangis di malam hari, resah, sulit tidur dan super aktif.

Ganguan dalam jantung
Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa. Meski hanya sebesar kepalan tangan, jantung mampu mengantarkan darah setiap saat kesetiap sel dalam tubuh. Kemampuan ini berasal dari konstraksi otot jantung secara terus menerus. Padahal konstraksi dan ekspansi jantung serta penyimpanan dan pengunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium.

Itulah beberapa penyakit yang bisa timbul jika tubuh kekurangan kalsium. Oleh karena itu, mulailah sayangi tubuh Anda dengan mengkonsumsi kalsium. Kalsium tidak melulu ada pada susu melainkan juga terdapat pada sayur-sayuran hijau (bayam, brokoli, sawi), ikan teri kering, udang kering, tahu, kacang-kacangan, salmon, sardine, dan tentunya susu & hasil olahannya. (sab/foto: craveonline)

Sumber :
http://www.rileks.com/hot-rileks/25192-kalsium-itu-penting.html
30 Juni 2009

Lima “Pencuri” Kalsium

Kelanjutkan artikel sebelumnya tentang osteoporosis, upaya mencegah osteoporosis dapat dilakukan dengan mencukupi kebutuhan kalsium. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari asupan makanan, tubuh akan mengambilnya dari tulang. Hal itulah yang mengawali terjadinya osteoporosis.

Selain mencukupi kebutuhan kalsium, yang perlu diketahui juga adalah kemungkinan hilangnya kalsium karena “dicuri”. Hal itu yang menyebabkan meski konsumsi kalsium sudah sesuai anjuran, namun ternyata kebutuhan tubuh tetap tidak terpenuhi. Siapa saja para “pencuri” kalsium tersebut ?

Pertama, kekurangan vitamin D. Seperti diketahui, vitamin D dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dalam usus. Oleh karena itu, harus dipastikan bahwa tubuh tidak kekurangan asupan vitamin D.

Kedua, sodium. Pola makan yang tinggi sodium meningkatkan kehilangan kalsium dan mineral lainnya. Sebuah sumber menyatakan, setiap kelebihan dua gram asupan sodium akan menurunkan penyerapan kalsium sekitar 30-40 mg.

Ketiga, pengobatan. Sejumlah pengobatan -diantaranya untuk asma, jantung, dan rematik- diketahui dapat memengaruhi penyerapan kalsium. Untuk itu, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum menggunakan obat-obatan yang dapat mengganggu penyerapan kalsium.

Keempat, gaya hidup yang tidak baik. Merokok dan minum minuman beralkohol sangat merugikan dalam kaitannya dengan osteoporosis. Penelitian menunjukkan bahwa merokok mempercepat kehilangan tulang serta turut andil atas berkurangnya kemampuan penyerapan kalsium. Sementara itu, minum minuman beralkohol dapat merusak massa tulang sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Konsumsi soda dan kafein yang berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan kalsium.

Kelima, gaya hidup yang tidak aktif. Mereka yang kurang atau tidak pernah berolahraga, terutama aktivitas fisik yang mendukung berat badan, serta kekurangan asupan kalsium berisiko kehilangan kalsium dari tulang.

Nah, waspadalah terhadap para “pencuri” kalsium ini. Pastikan bahwa kecukupan kalsium Anda terpenuhi dengan memperhatikan serta menghindari para “pencuri” kalsium.


Sumber :
dr Nasir
http://dokternasir.web.id/2008/10/lima-pencuri-kalsium.html
23 Oktober 2008

Mari “Menabung” Kalsium Sejak Dini

Pernahkah Anda melihat orang yang Anda sayangi tiba-tiba mengalami patah tulang spontan tanpa gejala apa-apa sebelumnya ? Jika pernah, itulah yang disebut dengan penyakit osteoporosis. Ya, penyakit osteoporosis sering disebut silent epidemic disease karena tidak menimbulkan gejala hingga terjadi patah tulang. Osteoporosis adalah kondisi tulang yang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah, karena kekurangan kalsium. Trus, bagaimana caranya mendapatkan kalsium ?

Kalsium merupakan jenis mineral yang termasuk dalam golongan makronutrisi. Oleh sebab itu, kebutuhan nutrisi kalsium dalam tubuh harus berjumlah relatif besar. Mengapa demikian? Sebab, kalsium sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, membantu proses pembekuan darah dan fungsi otot, sebagi katalisator berbagai proses biologis dalam tubuh, serta mempertahankan fungsi membran sel.

Kebutuhan kalsium setiap usia berbeda-beda. Orang yang berusia 19-50 tahun memerlukan kalsium sebanyak 1000 mg/hari. Sementara bagi yang berusia di atas 51 tahun, memerlukan kalsium lebih banyak lagi yaitu 1200 mg/hari.

Menurut data BPS, rata-rata konsumsi kalsium orang Indonesia adalah sekitar 254 mg/hari. Padahal saat tubuh mulai kekurangan kalsium, maka tubuh akan mengambil cadangannya dari tulang. Semakin banyak kalsium yang diambil, maka tulang akan menjadi semakin tipis dan kemudian keropos. Hal itu akan terus berlanjut hingga terjadi osteoporosis.

Oleh sebab itu, mulai usia dini hingga usia 30 tahun, sebaiknya setiap orang sudah mulai serius “menabung” kalsium dalam tulang. Pada usia ini tulang mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Sebab, setelah melewati usia 30 tahun, massa tulang akan menurun secara alamiah. Hal ini dikarenakan, kecepatan perusakan tulang lebih cepat daripada kecepatan perbaikan tulang. Oleh sebab itu, jika tidak banyak “menabung” kalsium dalam tulang, seseorang akan terkena keropos tulang atau disebut juga osteoporosis.

Perhatian pada tulang hendaknya tidak ditujukan pada massa-nya saja, fungsi persendian yang baik hendaknya juga patut dijaga mengingat pertambahan usia diikuti pula oleh menurunnya kondisi tubuh termasuk persendian. Untuk itu, memerhatikan asupan dan menggunakan produk untuk menjaga kondisi sendi menjadi hal yang dapat dilakukan.

Bagaimana Tindakan Selanjutnya ?

Tindakan yang paling tepat untuk menghadapi kemungkinan terkena osteoporosis, adalah dengan melakukan pencegahan sejak dini. Pencegahan perlu ditekankan karena jika tulang sudah mengalami osteoporosis, maka kita hanya dapat menjaganya agar tidak bertambah parah, tanpa dapat mengobatinya secara total. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan cara mulai “menabung” kalsium dari berbagai sumber yang tepat.

Berdasarkan sumbernya, mineral kalsium dapat dibagi menjadi dua, yaitu kalsium organik dan non-organik. Kalsium organik relatif lebih baik dan lebih aman dibandingkan kalsium non-organik yang merupakan produk kimia/sintetik/buatan. Sementara kalsium organik didapat dari sumber-sumber alami seperti misalnya coral atau biota laut atau juga dari berbagai sumsum tulang hewani.

Idealnya, kalsium juga dapat diperoleh dari gizi yang terdapat dalam menu makanan sehari-hari, seperti tempe, tahu, bayam, daun talas, daun melinjo, rebon kering, udang kering, teri kering, brokoli, dan sebagainya.

Selain itu, kita juga dapat menambah kalsium dari susu. Ada berbagai macam pilihan jenis susu yang banyak mengandung kalsium. Apalagi sekarang banyak beredar susu kalsium. Namun, banyak anggapan bahwa susu dapat membuat gemuk, membuat orang mencari jalan lain untuk mendapatkan kalsium. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi suplemen.

Jika memang akhirnya suplemen yang dipilih sebagai sumber tambahan kalsium, perhatikanlah zat tambahan selain kalsium pada suplemen tersebut. Sebab, zat-zat non-kalsium dalam suplemen tersebut bisa jadi dapat menimbulkan efek samping. Oleh sebab itu, konsumen harus memperhatikan betul labelnya, apakah produk suplemen tersebut sudah sesuai dengan standar yang berlaku.

Sebaiknya memang kita mulai “menabung” dan menambah asupan kalsium dari bahan-bahan alami organik yang sudah jelas diteliti mengandung kalsium yang sangat tinggi dan aman untuk organ-organ tubuh sensitif seperti ginjal. Selain itu harus diperhatikan juga apakah kalsium itu mudah diserap oleh tubuh atau hanya sekedar lewat saja. Dipastikan juga apakah kalsium tersebut bisa memenuhi kebutuhan kalsium sesuai standar Internasional (1000-1200 mg/hari) dalam waktu singkat atau perlu waktu lama untuk mendapatkan efek positif dari produk kalisum tersebut, karena jika membutuhkan waktu lama dikhawatirkan percepatan yang dibutuhkan tulang untuk me-recovery kebutuhan kalsiumnya masih kalah cepat dengan proses perusakan tulang akibat faktor usia. Selain itu juga karena keterlibatan hormonal dan enzim juga merupakan faktor penting terserapnya produk kalsium yang dikonsumsi, penting untuk diperhatikan apakah produk tersebut bisa dengan mudah berikatan dengan sejumlah hormon dan enzim dalam tubuh atau tidak. Pada produk yang dicampur dengan bahan sintetik akan lebih sulit berikatan dengan zat-zat aktif dalam tubuh tersebut.

Selain “menabung” kalsium dari berbagai sumber, sebaiknya kita juga mulai menghindari pola hidup yang buruk seperti, merokok, minum kopi, minum alkohol, dan minum minuman bersoda. Jangan lupa juga untuk mengatur pola makan sehat, sering-sering terkena matahari, dan rajin berolahraga. Semua itu dilakukan agar tubuh kita tetap kokoh hingga dapat menikmati hari tua dengan sehat dan kuat.

Sumber :
dr Nasir
http://dokternasir.web.id/2008/10/mari-menabung-kalsium-sejak-dini.html
24 Oktober 2008

Suplemen Kalsium Cegah Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu penyakit dimana tulang-tulang menjadi rapuh dan mudah patah akibat hilangnya sebagian kalsium dalam tulang. Osteoporosis sering disebut silent disease, karena proses hilangnya kalsium dari tulang terjadi tanpa tanda-tanda atau gejala.

Biasanya pasien baru mengetahui dirinya menderita osteoporosis jika sudah menderita patah tulang. Biasanya patah tulang pada osteoporosis terjadi di paha, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Sebetulnya bagian tulang manapun bisa terpengaruh, namun yang paling membutuhkan perhatian adalah jika kerapuhan terjadi pada tulang paha dan tulang belakang.

Patah tulang paha hampir selalu membutuhkan tindakan operasi, dan dapat mengganggu kemampuan berjalan dan bahkan bisa menyebabkan cacat permanen sampai kematian. Sedangkan patah tulang belakang juga memiliki konsekuensi serius, seperti tubuh memendek, nyeri punggung, dan perubahan bentuk punggung.

Ada beberapa faktor yang menentukan apakah seseorang beresiko menderita osteoporosis, antara lain :
Usia. Semakin tua, semakin besar resiko seseorang terkena osteoporosis, karena tulang-tulang menjadi lebih lemah dan kepadatannya berkurang sejalan dengan usia.
Jenis Kelamin. Wanita memiliki resiko empat kali lebih tinggi terkena osteoporosis dibanding pria, walau bukan berarti pria terbebas dari resiko penyakit ini. Resiko wanita lebih besar karena wanita memiliki jaringan tulang yang lebih sedikit dan lebih cepat kehilangan kalsium dalam siklus hidupnya, antara lain karena menopause.
Riwayat Keluarga dan Riwayat Diri Sendiri. Kecenderungan seseorang memiliki tulang yang rapuh bisa didapatkan secara keturunan, yang tentunya meningkatkan resiko osteoporosis. Dan seseorang dengan riwayat patah tulang saat dewasa juga meningkatkan resiko patah tulang saat tua.
Ras.Wanita ras Kaukasia dan Asia ternyata memiliki resiko besar mengalami osteoporosis. Namun wanita ras Afrika-Amerika dan Hispanik juga memiliki resiko yang signifikan.
Struktur Tulang dan Bobot Badan. Wanita dengan tulang kecil dan bertubuh kurus memiliki resiko lebih besar. Riwayat Menopause/Menstruasi. Menopause yang normal atau lebih awal (baik secara alamiah atau karena tindakan medis) meningkatkan resiko terkena osteoporosis. Juga, wanita yang berhenti menstruasi sebelum menopause, misalnya karena kondisi-kondisi seperti anoreksia atau bulimia, atau karena olah fisik yang berlebihan, juga bisa kehilangan jaringan tulang dan beresiko menderita osteoporosis.
Gaya Hidup. Merokok, terlalu banyak minum alkohol, kurang mengkonsumsi kalsium, dan kurang berolahraga juga meningkatkan resiko terkena osteoporosis.
Obat Juga Menambah Resiko. Resiko yang paling signifikan pada penderita osteoporosis ternyata justru akibat pengobatan jangka panjang dari penyakit-penyakit kronis seperti arthritis rheumatoid, gangguan endokrin (seperti hipotiroid), gangguan seizure dan penyakit saluran pencernaan. Salah satu golongan obat yang jelas-jelas memiliki efek pada tulang adalah glukokortikoid. Obat-obatan lain yang juga bisa menyebabkan kerapuhan tulang antara lain : hormon tiroid yang berlebihan, antikonvulsan, antacid yang mengandung aluminium, hormon pelepas gonadotropin (Gonadotropin releasing hormones, GnRH) yang digunakan pada pengobatan endometriosis, methotrexate untuk pengobatan kanker, siklosporin A, heparin, dan cholestyramine, yang digunakan untuk mengatur kadar kolesterol dalam darah.

Namun untuk kebanyakan orang, obat-obatan tersebut bersifat life-saving (menyelamatkan hidup) atau life-enhancing (meningkatkan kualitas hidup) yang mungkin penggunaannya memang diwajibkan. Oleh karena itu jika Anda memiliki resiko osteoporosis dan memerlukan obat-obatan di atas, Anda harus mendiskusikannya dengan dokter dan Anda tidak boleh menghentikan pengobatan atau mengubah dosisnya tanpa sepengetahuan dokter. Biasanya dengan atau tanpa gejala osteoporosis, dokter akan menambahkan suplemen kalsium saat meresepkan obat-obatan di atas.

Pencegahan

Untuk pertumbuhan dan aktivitas tubuh, kita membutuhkan kalsium. Kalsium adalah mineral yang penting bagi banyak fungsi tubuh, termasuk dalam pengaturan denyut jantung, impuls syaraf, menstimulasi sekresi hormon dan pembekuan darah, juga dibutuhkan untuk membentuk dan menjaga kesehatan tulang.

Kalsium bisa ditemukan di banyak makanan, dan karena tubuh kita tidak bisa memproduksi kalsium sendiri, maka asupan kalsium dari makanan dan sumber lainnya sangat penting. Bahkan setelah pertumbuhan tulang kita terhenti, kita pun tetap butuh asupan kalsium dalam jumlah cukup karena tubuh selalu kehilangan kalsium tiap hari lewat kulit-kulit yang mati, pertumbuhan kuku, rambut yang rontok dan juga keringat. Selain itu kalsium juga terbuang lewat urin dan feses. Kalsium yang hilang tersebut harus diganti setiap hari melalui makanan. Kalau makanan kita tidak mengandung cukup kalsium, maka tubuh akan mengambilnya dari 'cadangan' kalsium, yaitu tulang dan gigi. Dan jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, maka Anda akan mengalami kekeroposan tulang dan gigi.

The National Academy of Sciences dan National Osteoporosis Foundation di Amerika Serikat merekomendasikan baik pria maupun wanita dewasa mengkonsumsi suplemen kalsium setidaknya 1000-1200 mg/hari. Wanita hamil dan menyusui malah membutuhkan lebih banyak kalsium, yaitu setidaknya 1500 mg/hari. Sebetulnya makanan adalah sumber kalsium terbaik, misalnya susu dan produk olahannya, sayur-sayuran berwarna hijau tua (terutama brokoli), ikan sardine, ikan teri, dan kacang-kacangan, namun kebanyakan dari kita tidak menganut pola makan yang benar, sehingga kita membutuhkan tambahan asupan kalsium dari suplemen.

Di alam, kalsium berada dalam bentuk senyawa. Ada beberapa senyawa kalsium yang digunakan dalam suplemen, antara lain kalsium karbonat, kalsium fosfat dan kalsium sitrat. Senyawa-senyawa ini mengandung jumlah ion kalsium yang berbeda, yang merupakan jumlah kalsium yang sebenarnya. Oleh karena itu penting untuk membaca label dan menentukan seberapa besar ion kalsium yang ada di tiap butirnya dan berapa banyak butir yang harus diminum.

Suplemen kalsium dapat dibeli tanpa resep dokter, dan tersedia dalam berbagai bentuk sediaan dan juga tingkat kekuatan. Kadang kala hal ini bisa membingungkan konsumen. Banyak orang yang bertanya, suplemen kalsium apa yang musti dikonsumsi. Suplemen 'terbaik' adalah yang paling cocok dengan kebutuhan penggunanya, baik itu berdasarkan tingkat toleransi, kemudahan dan kenyamanan cara mengkonsumsi, harga dan juga ketersediaan di pasaran.

Kalsium tidak dapat diserap oleh tubuh tanpa bantuan vitamin D. Itulah mengapa kebanyakan suplemen kalsium dikombinasikan dengan vitamin D. Namun apabila suplemen kalsium yang Anda miliki tidak mengandung vitamin D, maka Anda membutuhkan suplemen vitamin D tambahan. Selain itu, tulang juga membutuhkan bantuan vitamin A, C, magnesium, seng serta protein dalam jumlah yang cukup sebagai perekat tulang.

Rekomendasi Asupan Kalsium

Ini adalah data asupan kalsium yang direkomendasikan oleh The National Academy of Sciences untuk segala usia :


Lahir - usia 6 bulan 210 mg/hari
6 bulan - 1 tahun 270 mg/hari
1 - 3 tahun 500 mg/hari
4 - 8 tahun 800 mg/hari
9 - 13 tahun 1300 mg/hari
14 - 18 tahun 1300 mg/hari
19 - 50 tahun 1000 mg/hari
51 tahun ke atas 1200 mg/hari

http://www.NOF.org)


Sumber :
http://www.isfinational.or.id/info/75/606-suplemen-kalsium-cegah-osteoporosis.html